Rabu, 20 Mei 2015

OLA Trip of Wonderful ep. n. Papandayan

Udah lama gw gak cerita pengalaman menarik, mengesankan bagi gw. And know I want to tell you my story…upss no OUR Story.


Cerita perjalanan kami ke Papandayan, Garut – Jawa Barat. Kali ini tidak bersama full anggota koplak. Hanya beberapa dari kami yang bisa ikut.

Perjalanan dimulai pada Jum’at malam tanggal 15 Mei 2015. Kita kumpul di Auditorium UMB. Kami meluncur dari Meruya pukul 10 malam (sepertinya). Sumpritt selama perjalanan full music banget, pada suka menyani ternyata, untuk enak didengar, hahahha. Supirnya juga asik mengendarai busnya, cepett beeud. Dan Alhamdulillah, kami sampai dengan selamat.


Singkatnya kami sampai, dan melanjutkan perjalanan dengan mobil bak terbuka menuju pintu masuk Gn. Papandayan. Sengaja gw pilih duduk di depan, sebelah supir. Gw ngerii masuk angin. Bwahahah. (Secara badan gw tipiss bingittss). Gw jadi ngobrol-ngobrol cantik sama drivernya deh, dari masalah politik sampai rendahnya harga jual hasil panen di tengkulak. Dia sempet curhat, hasil panennya (dia juga punya kebun sayur), sekarang rendah sekali harga jualnya. Dia jual cabai merah ke tengkulak cuma dapet 10rb, gw miris banget dengernya, secara gw beli cabe merah segenggam 4rb. Gw menyemangati  dia, “Semangat Pa, sekarang orang semakin sadar kok buat makan sayur, jangan patah semangat Pa, terus tanam sayur-sayuran”. Pa supir cuma nyengir aja, gw bilang gitu. 


Barusan intermezzo sedikit, hihihi.

Pas sampai di sana, beuuhhh banyakk beudd ternyata yang pengen mendaki. Saat mulai pendakian gw rasa ini gunung kok gersang beud yak. Sepanjang jalan batu kerikil, kawah, batu besar, tebing,…lah dimana puunya?...


Tampak jalan disisi kiri (jika posisi akan mendaki)



 Asap belerang berada di sisi sebelah kiri (ketika hendak mendaki)
 


Banyak beuuudd batunya, bagi pencita batu akik, betah kali yaak, ngubek-ngubek nyari batu akik di sana. Bwahahah. FYI, air sungainya telah bercampur dengan belerang...


Seperti yang gw bilang tadi karena yang pengen mendaki banyakk bangeettt, gw merasa berjalan pun gw kudu ngantri. Gw dulu pernah diceritain sama temen dia pernah mendaki sebuah gunung sampai jalan itu harus ngantri, saat itu sih gw gak percaya, lebaayyy beud dia. Ternyata gw mengalaminya sendiri. Gw kira di atas ada konser apa gitu..

Setelah beberapa waktu perjalanan akhirnya nemu pohon, yeaayyy. Lebih sejuk, anginnya lebih semilir anginnya. Kena semilir angina di gunung itu rasanya menghilangkan separuh lelah. 


 Me (back) with salah seorang anggota tim Koplak, namanya Bang Jay

Dan akhirnya berhentilah kami dipersimpangan jalan, satu ke kiri dan pilihan lainnya ke kanan. Menurut info sih, ke kiri itu lebih landai namun agak jauh jalannya, nah yang kiri lebih terjal tapi lebih cepat. Tergodalah gw dan beberapa di antara kami pilih jalan cepat, Bwahahahh. Gak bisa dikasih kabar gembira dikit, klu jalan lebih dekat..langsungg cuss. Dan ternyata sodara-sodara jalan ke kanan ini sungguh terjal sangat (bayangkan tuh gw sengaja pake kata “sungguh” dan “sangat”). Baru bebrapa kali kaki menanjak, rasanyaa cakeepp kaleee. Akar pohon dan ranting pohon jadi tumpuan kami. Namun saat sejenak istirahat, dan liat ke bawah itu rasanya…hmhmmmm…Subhanallah. Indah sekali.

Setelah perjuangan yang W.O.W = wow.  Finally nemu jalan yang rata (maksudnya rata, bukan jalan aspal atau jalan beton loh ya!) Sebelah kiri dibatasi dinding batu nan terjal, dan sebelah kanan = jurang. Puas-puasin lah ditempat ini kami meluruskan kaki. Menikmati, semilir angin menyapu wajah, menyegarkan tubuh. Wuiiihhh. Ketika naik gununglah, kita menyadari bahwa angin adalah anugrah Allah yang harus kita syukuri.


Setelah perjalanan dihiasi bebatuan, hadirlah pepohonan


Setelah marasa cukup kami mulai berjalan lagi. Ketika melihat ke kanan. Woooow keren bangett. Jurang, dihiasi pohon nan rindang. Berbagai warna hijau menghiasi. Gugusan bukit-bukit mengelilinginya. Dan kemudian…..selfie…mari kita selfie





3 komentar:

  1. widihh... keren euy..tp sayangnya gw gk diajak -_-

    BalasHapus
  2. widihh... keren euy..tp sayangnya gw gk diajak -_-

    BalasHapus
  3. Bwahahaha, gw takutnya baru setengah jalan u minta pulang,...

    BalasHapus