Kamis, 23 Juli 2015

Green tea latte Romance

The Begining

Udara pagi yang begitu sejuk, embun masih enggan sirna, aroma yang selalu aku nanti setiap pagi, saat matahari masih malu-malu menampakkan sinarnya. Kegiatan yang selalu aku lakukan sebelum beraktifitas setiap hati. That's run. run...run...

Setelah menyusuri jalanan sekitar rumah, setelah keringat dirasa cukup membasahi tubuh, aku akan langsung kembali kerumah, untuk memulai semua aktifitas.

Saat ini pukul 6 pagi. Setiap pagi ibu selalu menyempatkan membuatkkan kami sarapan sebelum dia berangkat kerja. Well semenjak Bapak gak ada, ibu sibuk mengurus bisnis keluarga yakni bisnis batik. Dengan kesibukan yang luar biasa padat itu, ibu tetap selalu meluangkan waktu untuk anak2nya. Yup, secara dirumah kami tidak ada pembantu.

"Mas Rama, mas Rega, Ragil. Ibu sudah siapin masakan niih buat kaliaan", teriak ibu dri meja makan.

"Oiya ibu mau kasih tau kalian, ibu sudah pasang iklan untuk menyewakan paviliun kita. Sayang sekali kalau dibiarkan kosong dan tidak diurus kan, lumayan juga untuk tambah pendapatan", papar ibu saat sarapan. Aku dan mas Rama hanya manggut-manggut saja, sedangkan Ragil tampak tak acuh dan hanya fokus memakan ayam gorengnya, takut direbut mas Rama.

Hai, namaku Rega Pradipta. Aku tinggal di rumah ini bersama ibu tercinta,seorang kakak, namanya Rama, aku memanggilnya mas Rama dan adikku Ragil, yg membuatku batal menjadi anak bungsu (see dari namanya sudah membuktikan bahwa dia bungsu). Well I'm 17th years old. Dan aku seorang mahasiswa. Tepatnya calon mahasiswa.

Rabu, 22 Juli 2015

OLA Trip of Wonderful ep. Papandayan part.3

OLA Trip of Wonderful ep. papandayan Part.3

Setelah puas menikmati hangatnya di puncak Papndayan, kami segwra turun dan menuju Hutan mati.

Hutan Mati, Papandayan


Kemudian kami bergegas kembali ke camp untuk makaaaannnn...., well cacing di perut sudah rock and roll. Dan apa yang terjadi, perjalanan kami tak selalu mulus. Dan mentoklah jalan di rawa berlumpur. Fix mari kita berlumpur ria...

Sebelum menuju camp, aku putar haluan sejenak menuju toilet. Bersih2 kaki yang penuh lumpur (antriannya WOW bangeett)
Sesampainya di camp, kami beres-beres, packing,  membakar sampah, menimbun sampah organik dan mempersiapkan makan siang terakhir di Papandayan sebelum cuss pulang.

Well sungguh gw tidak menyesali perjalanan ini. Perjalanan ini menyenangkan dan memorable banget. Akhirnya kami tiba di Jakarta dengan selamat. Alhamdulillah.

 Makan siang sebelum turun, yummyyy


Judulnya Gelang Keakraban

Maka nikmat Tuhanmu yang mana yang kau dustakan?

See you next trip friends,
Salam lestari